Di Sini Aku Masih Ingat Kampongku Yang Kukenal.

Dari kampong yang kukenal
dengan budaya nenek-moyangku yang lurus
dengan nilai, moral dan adatnya
lalu kini jalanku terpesong
di sebuah bandar yang hidupnya menjala
segala yang hanyut di arus modenisme ini
tanpa kemesraan bahasa
dan budi perkerti anak bangsanya.

Sebab kita telah lalui jalan ini
dunia seolah telah merubah hidupku
dengan cita-cita atau harapan
yang seringkali punah dalam kenyataan
malam tidak lagi membenarkan kita bermimpi
panjang atau berangan-angan
sebab siang mengejarku bersama bayangnya;
kegelisahan yang membuatkan aku
berhenti dari berkata-kata
tentang dunia yang kukenali kini.

Dan kita tidak akan kembali lagi
ke pangkal jalan yang pernah kita lalui dahulu
sebab jalan ini adalah perjalanan masa
yang akan terus berlalu
bersama usia yang semakin tersisa
lalu pengalaman membentuk diri
menjadi manusia yang tahu akan makna kemajuan
di bandar ini; melihat bangunan-bangunan modennya
supermarket, gedung, komplek, apartment dan mall
telah memperkenalkan segala macam gaya hidup
dan teknologi kini benar-benar telah memancung
arus budaya kita hingga ke kampong-
kampong terpencil sekalipun.

Di sini aku masih ingat
kampungku yang kukenal
adalah nafas-nafas hidup
yang melahirkan sebuah dunia untuk anak-anakku
untuk bangsaku yang akan mengerti
tentang tradisi, ya tradisi yang tidak akan mati
oleh khayalan-khayalan yang memukau
sebab di sepanjang perjalanan sejauh ini
kita masih bersama dengan keakraban di hati.

26/11/2007.
Jalan Kota Batu.

Ulasan