puasha.com

'Pandanglah ke Bulan' adalah sebuah judul puisi pilihan terbaharu Puasha yang telah dimuatkan dalam ruangan Persada Puisi Pilihan, Majalah Bahana , September - Oktober 2021, terbitan Jabatan Dewan Bahasa dan Pustaka, Negara Brunei Darussalam. Di antara judul-judul puisi pilihan yang lain yang turut dimuatkan ialah 'Berjalan Tanpa Selipar', 'Menjadi Kuat', 'Hidup Biarlah Bersimpul Mati Bersama', dan 'Catatan Tercicir dari Si Kecil'. Saya juga tidak lupa mengucapkan berbanyak terima kasih kepada sidang editor majalah kerana memilih puisi ini sesuai dengan situasi kita yang berada dalam epidemik Covid-19 sekarang. Majalah Bahana diterbitkan dua bulan sekali oleh Jabatan Dewan Bahasa dan Pustaka, Negara Brunei Darussalam sebagai wadah hati nurani penulis kreatif di negara ini khasnya, dan pada umumnya diketengahkan juga kepada penulis-penulis kreatif sastera Melayu di rantau Asia Tenggara dan dunia pada keseluruhannya. Pandanglah ke Bulan           

At that moment, I was in my third year as an Assistant Researcher for the Ethnography Section, to participate in "The International Course on Conservation of Collections and Intangible Heritage" organized by CollAsia2010, ICCROM, SEAMEO-SPAFA , The Getty Foundation, and Brunei Museums Department held on 13 - 26 March 2011. It was a very important experience for me, moreover joined by many friends from a different countries who joined this organization. When I received an email and was asked to write about it, I felt like I had just woken up from a long sleep. Ten years is a very long time, so our appearance nearly cannot being recognize and all of us getting much older and older. I am sure, we all can think maturely now, and act appropriately in the field we are struggling with. In remembering of the course I have participated, my memory is still with the expectations that we should achieve together. Particularly, it is our need to ‘learn new skill’, ‘learn how to link Inta