Catatan

Baca Sajak - Resmi Padi

Imej
---> Resmi Padi <--- Tidak seperti apa yang kau katakan masa mudamu yang sangat mudah atau payah yang sangat sukar untuk kau gilap tidak semua orang yang mampu mencapai kejayaan dan kecemerlangan hidup tapi untuk apa kau berasa bangga diri kerana masih ada orang lain yang gagal mencipta namanya – untuk diri dan keluarga, untuk masyarakat, bangsa dan agama, untuk negara. Resmi padi, semakin tunduk semakin berisi semakin berilmu atau tinggi pangkatnya semakin merendah diri tidak sombong dan bermegah dengan apa yang ada padanya atau semua orang akan berasa iri hati denganmu, tapi setelah tahu sikap dan perangai hampa dan tampi tidak berisi. Sekeping nyiru dan tiupan bayu sudah berlalu sebuah lesung dan alu tidak lagi berbunyi – untuk siapa masa mudamu, atau masa tuamu tidak lagi mempunyai identiti ini. kota batu 22/08/2024

Baca Sajak - Jalan Pulang

Imej
---> Jalan Pulang <--- Hidup tak menoleh kembali ke belakang siang berhujung malam berkunjung hati mula terduga, ketika kelam menzarah betapa kerdil hati penggembara ketika menyusur jalan pulang. 29 Mac 1999 Dipetik dari Kumpulan Puisi Nakhoda Manis - Pelayaran Kedua, DBP Brunei; 2009.

Baca Sajak - Kita

Imej
<--- Kita ---> masih ada yang bertanya, kita menulis ini untuk siapa kalau menulis untuk perompak - mereka juga tidak pernah ada masa dan tahu untuk membaca, ahli politik juga selalu sibuk memelihara kepimpinannya,lalu penagih dadah dan ganja juga terus khayal dan tidak pernah membaca apa yang kita tulis lembaran dan buku-buku hasil tulisan kita ini sebenarnya untuk siapa, kalau untuk anak-anak - mereka juga masih baharu belajar untuk mencari penghidupan dan masih belum faham, ahli ekonomi juga selalu sibuk mengira wang dan nilai keuntungan, lalu ibu dan bapa kita juga sering marah-marah kerana mereka juga tidak pernah ada masa untuk membaca apa yang kita tulis saudara-saudara kita juga tidak pernah mahu membaca apa yang telah kita tulis, dan ketawa bebuloh 19/07/2024

Baca Sajak - Catatan Waktu Hujan

Imej
Catatan Waktu Hujan i. tajam, merejam kejam menghiris hati mengandung benci tanpa tepi mati sendiri ii. berkali-kali mengocak sunyi menambah luka di kali hati hanya ballpen & notebook teman penanti di bilik sunyi tanpa keropok, sarsi, muzik & tv Puasha Universiti Brunei Darussalam Julai, 1991 Dipetik dan disesuaikan dari Bahana.  Bil. 142 Jilid 27. September 1992. Bandar Seri Begawan: Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei. hal.46

Baca Sajak - Di Perkebunan

Imej
---> Di Perkebunan <--- lalu, tumbuhlah kehidupan ini dengan tujuh warna bunga di perkebunan bangsa yang merdeka, tumbuh dengan mekar seperti warna pelangi yang menghias langit bangsa yang merdeka, tumbuh di batasnya dari keharuman tujuh warna bunga di perkebunan bangsa yang merdeka, seperti tujuh warna pelangi yang selalu menemani hujan gerimis di waktu senja di perkebunan ini semua yang kulihat adalah bunga-bunga bangsa yang tumbuh subur dan harum di persada tanahair ku, lalu kita siram kita baja kita jaga dengan penuh ketaatan dan kecintaan yang tidak berbalah bahagi tanahair ku, adalah sebuah perkebunan yang pernah ada durinya dan sejarah telah mengajarku untuk menanam rasa ini, lalu, tumbuhlah kehidupan ini dengan tujuh warna bunga di perkebunan bangsa yang merdeka, tumbuh dengan mekar seperti warna pelangi yang menghias langit bangsa yang merdeka, tumbuh di batasnya dari keharuman tujuh warna bunga di perkebunan bangsa yang merdeka, seperti tujuh warna pelangi yang selalu m...